Senin, 03 Oktober 2016

MENGENAL HALF ADDER DAN FULL ADDER

Rangkaian Adder (penjumlah) adalah rangkaian elektronika digital yang digunakan untuk menjumlahkan dua buah angka (dalam sistem bilangan biner), sementara itu di dalam komputer rangkaian adder terdapat pada mikroprosesor dalam blok ALU (Arithmetic Logic Unit). Sistem bilangan yang digunakan dalam rangkaian adder adalah :
  • Sistem bilangan Biner (memiliki base/radix 2)
  • Sistem bilangan Oktal (memiliki base/radix 8)
  • Sistem bilangan Desimal (memiliki base/radix 10)
  • Sistem bilangan Hexadesimal (memiliki base/radix 16)

TUJUAN :
  1. Agar mahasiswa mampu memahami cara kerja rangkaian half adder dan full adder
  2. Agar mahasiswa mampu membuat rangkaian half adder dan full adder dari rangkaian kombinasi gerbang logika dasar.

Namun, diantara ke empat sistem tersebut yang paling mendasar adalah sistem bilangan biner, sementara itu untuk menerapkan nilai negatif, maka digunakanlah sistem bilangan complement. BCD (binary-coded decimal).
Perbincangan mengenai adder biasanya dimulai dari half-adder lalu-full adder setelah itu adalah ripple-carry-adder. 
Half-adder berdasarkan dua input, yaitu A dan B, maka outpunya adalah S(sum), S atau sum ini akan dihitung berdasarkan implementasi operasi logika XOR dari A dan B. Selain Output S(sum), masih ada lagi output lain yang kita kenal dengan C(carry), nah sedangkan output C(carry) ini dihasilkan dari implementasi operasi logika AND.
Prinsipnya adalah OUTPUT S itu menyatakan hasil penjumlahan input A dan B, sedangakan C adalah menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit) dari penjumlahan tersebut.
Full-adder berdasarkan dua input seperti di atas (half-adder), maka prinsip kerjanya juga sama seperti half-adder, hanya saja Full-adder mampu menampung carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Sehingga dengan adanya carry tersebut, maka jumlah inputnya sewaktu-waktu bisa jadi 3 (tergantung kondisi carrynya, apakah aktif/tidak).


Langkah Praktikum
  1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Mengimplementasikan skema rangkaian yang akan diuji ke dalam project board dan pastikan semua sambungan dan pengkabelan baik dan benar.
  3. Sambungkan adaptor ke stop kontak, kemudian cek keluaran dari adaptor tersebut.
  4. Berikan input dengan logika 0 dengan cara menyambungkan input ke ground dan 1 dengan cara menyambungkan input ke catu daya positif (+5v) 
  5. Lakukan langkah 6 sesuai dengan kebutuhan tabel kebenaran.
  6. Amati perubahan LED dan catat hasilnya pada tabel hasil praktikum.
  7. Ulangi langkah 2 – 6 pada rangkaian praktikum yang lain.
  8. Selesai

PERCOBAAN I (Half Adder)
Rangkaian Half Adder
Rangkaian Half Adder




Tabel Kebenaran
Berikut adalah Demo Half Adder untuk mengetahui tabel kebenaran di atas :
 


PERCOBAAN 2 (Full Adder)
Rangkaian Full Adder
Rangkaian Full Adder

Tabel Kebenaran
Berikut adalah Demo Full Adder untuk mengetahui tabel kebenaran di atas :
EVALUASI DAN KESIMPULAN
PERCOBAAN 1 :
Berdasarkan teori dasar dan hasil pengamatan percobaan, maka rangkaian Half Adder dapat disusun menggunakan IC TTL pembentuk X-OR dan IC TTL pembentuk AND, dimana output XOR GATE sebagai SUM, sedangkan output AND GATE sebagai CARRY. Sementara itu tabel kebenarannya menunjukan bahwa, jika kondisi kedua input adalah high(1), maka carry out akan high(1) juga dan jika hanya salah satu input saja yang berkondisi high, maka output high(1) hanya sampai pada SUM.  
PERCOBAAN 2:
Berdasarkan teori dasar dan hasil pengamatan percobaan, maka rangkaian Full Adder dapat disusun menggunakan 2 gerbang X-OR, 2 gerbang AND dan 1 gerbang OR, dimana prinsipnya hampir sama dengan Half Adder yaitu "saat kedua input high(1), maka output high akan berada di CARRY, sedangkan jika salah satu input high, maka output high akan berada di SUM. Sementara itu dikarenakan full adder memiliki 3 input, maka jika semua(ketiga) input berkondisi high(1), maka semua output full adder akan high(1) juga.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar